Kamis, 12 April 2012

Henna (INAI), Tanaman Penuh Pesona


Tulisan ini kumpulan dari Ensiklopedi Alqur'an dan Hadis
Mengungkap Fakta berdasarkan Data


Henna (INAI), Tanaman Penuh Pesona

Dalam satu hadis, Abu Hurairah r.a. menginformasikan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Orang - orang yahudi dan nasrani tidak pernah menggunakan pewarna. kalian harus berbeda dengan mereka" (HR. Al-Bukhari dan Muslim), dalam hadis lain disebutkan bahwa Abu Umamah r.a. menuturkan ihwal Nabi SAW berjalan dan melewati seorang sahabat Anshar yang telah tua dengan jambang memutih. Nabi SAW bersabda, "Orang Anshar! Berilah warna merah atau kuning, sehingga kalian berbeda dengan Ahli Kitab" (HR. Ahmad). Anas r.a. menuturkan, "Abu Bakar mewarnai hijau menggunakan inai, begitu juga Umar mewarnai hijau menggunakan inai yang murni" (HR. Muslim). 


Diceritakan dari Abu Dzar r.a., bahwa Rasulullah SAW suatu ketika mengenakan celak dan bersabda "Cara yang paling baik untuk mengubah uban adalah menggunakan inai" (HR. Al-Bukhari). Ali bin Abu Thalib-dari neneknya, Sulma, yang turut menemani Rasulullah SAW-saat berkata, "Semua orang yang mengeluh sakit kepala kepada Rasulullah SAW selalu mendapat jawabab, 'bekamlah!' Orang yang mengeluh rasa sakit di kakinya, selalu mendapatkan jawaban 'Oleskan lah inai' " (HR Abu Dawud). masih menurut Salma, ia berkata, "Setiap kali Nabi SAW terkena luka atau tertusuk duri, pastilah beliau mengolesi tempat yang luka dengan inai " (HR Al-Tirmidzi).

Menurut Al-Nawawi, pendapat ulama menyatakan bahwa mengoleskan inai di uban adalah hal yang diperbolehkan, baik bagi laki-laki maupun untuk perempuan, dengan warna merah atau pun kuning. Namun menurut pendapat yang dipercaya, diharamkan mewarnai uban dengan warna hitam. Memang ada yang memandang pewarnaan hiram masih makruh, meski dengan tingkatan paling tinggi, tetapi pendapat yang patut dipegang adalah yang mengharamkannya. Sebagian ulama ada yang membolehkan penggunaan warna hitam dari pohon atau daun inai ketika dalam keadaan perang.


Inai atau Lawsonia Inermis
Inai atau Lawsonia Inermis termasuk kedalam rumpun Lythracees. Ia biasanya berusia 1 - 2 tahun, tetapi ada juga yang sampai 3 tahun bakan sampai berusia 10 tahun. Inai selalu berwarna hijau dengan cabangnya yang banyak. Inai dapat merambat sepanjang 3 meter. Daun-daunnya berwarna hijau sedikit putih dengan lebar sekitar 3-4 cm. tempat utama tumbuh Inai adalah Asia Barat Daya dan beberapa daerah bersuhu panas. Oleh karena itulah, inai banyak tumbuh di beberapa negara yang berada di garis katulistiwa wilayah benua Afrika. Inai juga banyak hidup di daerah Laut Tengah. Diantara negara utama penghasil inai adalah Mesir, Sudan, India, dan Cina.

Sekilas Sejarah Inai
Inai telah dikenal semenjak dahulu kala. Orang-orang pada masa Parouh (baca : Firaun) telah mengguakannya untuk berbagai hal. Mereka menggunakan inai baik dalam bentuk bubuk ataupasta untuk mewarnai tangan, mengecat rambut, atau mengobati luka. Hal ini dapat dijumpai dari banyaknya mumi firaun yang dicat dengan inai dan diberi aroma bunga inai. banyak pula umat islam yang memanfaatkan inai untuk kecantikan. Mereka menggunakan pasta inai untuk mewarnai tangan, kaku, dan rambut. Selain itu, Inai juga digunakan sebagai alas dari mayat yang akan dikuburkan. Inai juga dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk menyamak kulit dan bulu. Hasil pewarnaan inai akan lebih bagus jika dicampuri tumbuh-tumbuhan.


Unsur - unsur Kimia Inai
Bagian yang dapat dimanfaatkan dari pohon inai adalah bunga dan daunnya. Daun inai mengandung beragam unsur glikosida dan salah satu unsur yang terpenting adalah molekul lawsone dengan kandungan unsur kimia 2-Hydroxy-1,4-Napthoquinone, yaitu zat yang bertanggung jawab dalam proses induksi biologis medis dan juga dalam proses pewarnaan hitam. Namun warna alami nya bukanlah hitam, warna hitam didapat kan dengan menambah senyawa lainnya.


Daun inai juga mengandung renin dan tanin yang dikenal dengan sebutanhenatanin. Adapun bunga inai sendiri mengandung minyak yang memiliki aroma sangat harum. Selain itu, bunga inai juga mengandung vitamin A, B, ionone.

Pemanfaatan Inai dalam Dunia Medis
Inai memiliki nilai lebih di mata para dokter Muslim. Ibnu Qayyim mengatakan, "Inai adalah obat yang manjur untuk mengatasi luka bakar. Jika dikunyah, makaia bermanfaat untuk mengobati luka di mulut dan sariawan. Jika ditempelkan dengan perban, maka inai dapat menyembuhkan tumor, iritasi kulit dan radang (untuk obat luar). Jika dibuat pasta dan dioleskan ke kuku, maka kuku akan menjadi cantik. Selain itu, inai juga dapat merangsang perutmbuhan rambut dan juga menguatkannya. Dapat juga digunakan untuk menghilangkan komedo dan jerawat di sekujur tubuh".

Para peneliti di Baghdad mengatakan, "warna inai yang merah dapat membangkitkan rasa cinta. Aroma yang harum dapat digunakan sebagai pewangi, dan kebanyakan masyarakat kuno menggunakan inai sebagai bahan pewarna." Para peneliti tersebut menekaknkan bahwa inai dapat bermanfaat untuk mengobati luka mulut, sariawan, tumor ganas, dan juga mengurangi rasa nyeri. Air rendaman inai yang dimasak dapat menghilangkan luka bekas kebakar. Inai juga jika dioleskan pada penderita cacar maka akan mempercepat proses penyembuhan.

Ibnu Sina mengatakan "Inai dapat menghilangkan  dan mengeringkan tanpa memberikan efek rasa sakit"
Ibnu dawud dalam memoarnya mengatakan "Inai bermanfaat memperlancar saluran air kencing, dia dapat menghancurkan batu dalam kandung kemih"

Sebuah penelitian pernah dilakukan oleh dr. malik Zadah, seorang profesor bidnag bakteriologi dari universitas teheran, ia menemukan bahwa pohon inai memiliki banyak pengaruh dalam menurunkan tingkat populasi mikroba dan bakteri. Oleh karena itu sangat masuk akal ketika dahulu setiap terluka rosulullah Muhammad SAW selalu mengoleskan inai pada lukanya, karena terbukti inai merupakan sebuah antibiotik alami (anti infeksi)

Inai juga dapat digunakan untuk mengobati kutil, atau sejenis kanker jinak. Hal ini pernah dilakukan pada seorang anak kecil yang memiliki kutil dengan ukuran 1,5cm x 1,5 cm, setelah dioleskan inai, maka beberapa minggu kemudian kutil tersebut ternyata hilang. Inai juga dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit kusta, eksim atau kadas, bahkan inai pernah pula diberikan pada luka penderita diabetes, dan ternyata memiliki efek positif, namun memang membutuhkan waktu panjang dan dibantu dengan pengobatan lain.

Hasil berbagai penelitian ini dahulunya dilandasi karena dahulu rosulullah SAW pernah menggunakannya. Yang menjadi pertanyaan adalah, siapakah yang memberi tahu Rosulullah Muhammad SAW tentang keajaiban Inai ini?? siapa yang memberitahukan Nabi tentang penggunaan inai untuk mengecat rambut?? padahal dahulu Nabi tidak pernah membaca dan menulis sebagai mana yang tertuang dalam Alqur'an
"Kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Alquran) sesuatu Kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu. Andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu). Sebenarnya, Alqur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata didalam dada orang-orang yang diberi ilmu dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat kami kecuali orang-ornag yang zalim" (QS. Al-Ankabut/29 : 48-49)

Jadi jelas, bahwa Allahlah yang memberitahu kepada Nabi Muhammad SAW perihal keajaiban Inai ini..

wallahua'lam bishawab.

(Dikutip dari Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan hadis jilid 6 tentang Kemukjizatan Tumbuhan dan Buah-buahan)
Posted by Indra T. Maulana

3 komentar:

  1. Salam sejahtera, saya Suhana Ali, editor untuk buku Pendidikan Seni Visual yang diterbitkan untuk Kementerian Pendidikan Malaysia ingin memohon kebenaran menggunakan gambar/foto/karya yang terdapat dalam blog tuan/puan. Sila hubungi saya di emel su84_anaali@yahoo.com.my untuk maklumat lanjut.

    BalasHapus
  2. Yang butuh bibit Inai bisa hubungi saya di chasiapro@gmail.com atau 082136712513 Trims Prabowo JOgja

    BalasHapus