Lemak memang bisa menumpuk di bagian tubuh mana saja, tapi lemak yang ada di perut diketahui lebih susah dihilangkan ketimbang lemak di bagian tubuh lain. Kenapa bisa begitu?
Lemak yang berada di perut tidak hanya mengganggu penampilan tapi juga menimbulkan risiko kesehatan terhadap berbagai penyakit. Beberapa hal diketahui sebagai pemicu terjadinya penumpukan lemak di perut seperti keturunan dan juga penuaan.
Penuaan menyebabkan kendurnya otot-otot sehingga memberikan ruang bagi lemak untuk mengisi tempat tersebut, serta adanya fluktuasi hormon seperti kenaikan kortisol yang membuat estrogen menurun dan terjadi akumulasi lemak di perut.
Lemak di perut atau disebut dengan visceral fat ini adalah lemak yang mengelilingi organ di perut dan berbahaya bagi kesehatan, namun sayangnya lemak ini cenderung sulit untuk dihilangkan, seperti dikutip dari Lifemojo, Rabu (11/1/2012).
Salah satu penyebab lemak perut sulit dihilangkan ketimbang lemak lainnya adalah ia memiliki reseptor adrenergik alfa yang lebih tinggi dan reseptor adrenergik beta 2 yang lebih rendah.
Reseptor beta ini terdiri dari lapisan fosfolipid yang membentuk membran luar dari banyaknya sel-sel tubuh, termasuk dengan sel-sel lemak (lipocytes). Reseptor beta ini akan membebaskan asam lemak dari jaringan adiposa dan masuk ke dalam aliran darah untuk dikonsumsi sebagai bahan bakar oleh otot rangka.
Tapi karena jumlahnya di perut sedikit, maka lemak yang menumpuk ini akan lebih sedikit dilepaskan yang membuatnya susah untuk dihilangkan. Sedangkan reseptor alfa ini bekerja berlawanan dengan reseptor beta dan menghalangi pelepasan asam lemak dari sel-sel lemak.
Meski begitu secara bertahap lemak di bagian perut ini bisa dikurangi dengan melakukan perubahan pola makan serta berolahraga atau aktivitas fiisk secara teratur selama 30-60 menit per hari.
Lemak yang berada di perut tidak hanya mengganggu penampilan tapi juga menimbulkan risiko kesehatan terhadap berbagai penyakit. Beberapa hal diketahui sebagai pemicu terjadinya penumpukan lemak di perut seperti keturunan dan juga penuaan.
Penuaan menyebabkan kendurnya otot-otot sehingga memberikan ruang bagi lemak untuk mengisi tempat tersebut, serta adanya fluktuasi hormon seperti kenaikan kortisol yang membuat estrogen menurun dan terjadi akumulasi lemak di perut.
Lemak di perut atau disebut dengan visceral fat ini adalah lemak yang mengelilingi organ di perut dan berbahaya bagi kesehatan, namun sayangnya lemak ini cenderung sulit untuk dihilangkan, seperti dikutip dari Lifemojo, Rabu (11/1/2012).
Salah satu penyebab lemak perut sulit dihilangkan ketimbang lemak lainnya adalah ia memiliki reseptor adrenergik alfa yang lebih tinggi dan reseptor adrenergik beta 2 yang lebih rendah.
Reseptor beta ini terdiri dari lapisan fosfolipid yang membentuk membran luar dari banyaknya sel-sel tubuh, termasuk dengan sel-sel lemak (lipocytes). Reseptor beta ini akan membebaskan asam lemak dari jaringan adiposa dan masuk ke dalam aliran darah untuk dikonsumsi sebagai bahan bakar oleh otot rangka.
Tapi karena jumlahnya di perut sedikit, maka lemak yang menumpuk ini akan lebih sedikit dilepaskan yang membuatnya susah untuk dihilangkan. Sedangkan reseptor alfa ini bekerja berlawanan dengan reseptor beta dan menghalangi pelepasan asam lemak dari sel-sel lemak.
Meski begitu secara bertahap lemak di bagian perut ini bisa dikurangi dengan melakukan perubahan pola makan serta berolahraga atau aktivitas fiisk secara teratur selama 30-60 menit per hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar