Tomcat adalah serangga yang cukup beracun. Tempat hidup serangga Tomcat adalah di hutan mangrove dan bukannya di sebuah kota besar layaknya Surabaya.
Jika hewan ini sekarang menyerang kota, hal tersebut dikarenakan habitatnya diperkirakan telah rusak. Di lingkungan aslinya, Tomcat adalah makanan untuk burung. Jika populasi burung menurun, bisa dipastikan jumlah Tomcat juga akan semakin meningkat dan tak terkontrol.
Hal yang mungkin bisa menanggulangi masalah ini adalah dengan penyemprotan, namun hal tersebut tidak akan menolong jika tidak di imbangi dengan ketersediaan tempat habitat untuk hewan kecil berwarna hitam dan merah tersebut
Simak baik-baik ciri-ciri penyakit tomcat beserta cara mengatasinya berikut ini:
Ciri-ciri kulit yang terkena gigitan Tomcat:
1. Timbul warna kemerah-merahan pada kulit
2. Kulit akan terasa gatal
3. Terjadi iritasi atau peradangan pada kulit
4. Kulit akan tampak melepuh akibat adanya iritasi
5. Apabila parah, maka akan timbul nanah pada kulit.
Untuk mengatasinya, kita juga telah menyiapkan caranya:
1. Hindari kontak langsung dengan hewan ini. Kontak langsung dengan hewan ini sama saja dengan menempelkan kulit pada racun. Biasanya kulit akan terasa panas disusul dengan munculnya bintik-bintik gatal, berair dan juga bekas hitam di kulit. Bila kamu ingin menyingkirkannya, gunakan kertas atau meniupnya, jangan langsung memegangnya dengan tangan.
2. Bilas dengan air mengalir dan sabun jike bersentuhan Segera letakkan kulit yang kontak dengan tomcat di bawah kran air dan cuci bersih menggunakan sabun. Jika terasa seperti luka bakar, segera kompres kulit dengan antiseptik dingin dan pastikan serangga tomcat sudah tidak ada lagi.
3. Pasang kasa nyamuk dan juga tutup jendela dan pintu Untuk mencegah masuknya kumbang ini, pastikan tidak ada celah baginya. Apalagi jika daerah kamu memiliki riwayat wabah tomcat.
4. Jangan menggosok kulit atau mata jika bersentuhan dengan tomcat Racun yang ada pada kulitnya bisa menginfeksi daerah lain yang kamu sentuh. Cuci bersih tangan kamu sebelum menyentuh bagian tubuh yang lain.
5. Pastikan kebersihan lingkungan rumah Buang tanaman yang tidak terawat dan pastikan kebersihan taman kamu sehingga hewan ini tidak akan bersarang di sana. Inilah cara-cara yang ampuh untuk menanggulangi penyakit tomcat. Mencegah lebih baik dari pada mengobati oleh karena itu pastikan rumah kamu bersih dan nyaman sehingga kamu terganggu dari gangguan tomcat.
Meskipun serangga ini berguna bagi petani, kita juga harus tetap waspada.
Perburuan tokek yang akhir-akhir ini menjadi komoditas bisnis baru diduga sebagai penyebab banyaknya serangan tomcat, seperti yang saat ini terjadi di Surabaya, Jawa Timur.
Aktivis lingkungan kota Surabaya, Wawan Some, Selasa (20/3/2012) menjelaskan, awalnya penyebaran tomcat diduga karena burung sebagai pemangsa utama hilang, namun dari banyak referensi yang ada, ternyata pemangsa utama tomcat adalah tokek.
Analisa lain, maraknya pembukaan hutan mangrove di sisi Pantai Timur Surabaya, atau semakin menipisnya lahan semak belukar yang dipakai untuk lahan perumahan, memaksa serangga ini bermigrasi mencari habitat baru. ''Indikasi paling mudah untuk menganalisa fenomena serangan tomcat itu adalah, jika populasi di alam tinggi, maka pemangsanya yang hilang, namun jika populasinya rendah, maka habitatnya yang hilang,'' kata aktivis Komunitas Nol Sampah ini.
Serangan tomcat maupun ulat bulu, kata dia, membuktikan hilangnya keseimbangan ekosistem yang penyebab utamanya dipastikan oleh ulah manusia. ''Semua mahkluk di bumi ini memiliki fungsi penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem, ini yang harus dipahami oleh semua orang,'' ujarnya.
Sejak empat hari lalu, warga di beberapa kawasan Kota Surabaya dicemaskan oleh serangan tomcat, serangga yang mengeluarkan cairan beracun yang dapat merusak kulit. Serangan tomcat diketahui sejak serangga ini menyerang apartemen elit di Jalan Kejawan Putih, Surabaya. Beberapa penghuni yang terkena serangan tomcat mengaku kulit mereka melepuh, panas, gatal-gatal dan meninggalkan noda hitam.
Pada dasarnya serangga Tomcat tidaklah menggigit. Ia akan secara otomatis mengeluarkan cairan jika ia bersentuhan dengan kulit manusia. Racun tomcat juga bisa melekat di baju, handuk atau pakaian manusia. Dan jika terkena hewan ini, maka dianjurkan jangan menggaruk bekas yang ditimbulkan dan segera menghubungi dokter agar efek gigitan tomcat tidak semakin meluas ke area yang lain. Warga Surabaya sendiri diharapkan tetap waspada karena Tomcat yang ada di kawasan tersebut diperkirakan mencapai jutaan ekor. Hal ini juga bisa menjadi pelaran bagi kita semua agar lebih mau untuk memelihara kelestarian lingkungan agar habitat hewan yang seharusnya berada di hutan tidak menyerang kota kembali