Macam Teh dan Khasiatnya
Teh adalah minuman yang mengandung kafein(35 mg), sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih. Istilah “teh” juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.
Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh. Berbagai jenis teh yang ada tidak hanya menawarkan perbedaan rasa, tetapi juga beragam manfaat bagi kesehatan. Ada jenis teh yang baik untuk tulang dan gigi, ada juga yang khusus direkomendasikan untuk menurunkan berat badan.
Manfaat dari masing-masing jenis teh antara lain sebagai berikut:
1. Teh Putih
1. Teh Putih
Teh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil, daun teh paling muda yang masih dipenuhi bulu halus. Teh Putih tidak mengalami proses fermentasi, hanya diuapkan dan dikeringkan.Daun Teh Putih setelah dikeringkan tidak berwarna hijau tapi berwarna putih keperakan dan jika diseduh berwarna lebih pucat dengan aroma lembut dan segar. Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh jenis lain sehingga harga menjadi lebih mahal. Kandungan antioksidan paling tinggi bisa ditemukan dalam Teh Putih. Selain mencegah efek penuaan dini, antioksidan yang tinggi dalam Teh Putih juga mencegah keriput karena bisa melindungi 2 protein yang menjaga elastisitas kulit yakni elastin dan kolagen.
2. Teh Hijau
Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas). Teh yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut gun powder). Penelitian di Jepang membuktikan, minum secangkir Teh Hijau tiap hari bisa meningkatkan metabolisme makanan di dalam tubuh. Jenis teh ini paling banyak mengandung epigallocatechin gallate, senyawa yang bisa meluruhkan lemak dan kolesterol jahat.
3. Teh Oolong
3. Teh Oolong
Teh Oolong berasal dari satu spesies tumbuhan teh Camellia Sinensis Teh Oolong diperoleh dengan cara pemanasan, untuk menghadang reaksi enzimatik alami (oksidasi) daun. Begitu dikeringkan, daun-daun teh hijau lalu digulung dengan maksud memecah struktur sel di dalamnya. Teh dengan proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam yang biasanya memakan waktu 2-3 hari. Jenis teh herbal asal China ini paling banyak mengandung catechin, senyawa antimikroba yang bisa mencegah karies atau gigi berlubang. Jenis teh lain yang memiliki khasiat antimikroba yang paling mendekati Teh Oolong adalah Teh Hitam.
4. Teh Hitam/ The Merah
4. Teh Hitam/ The Merah
Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan.Dibanding jenis teh lainnya, Teh Hitam atau disebut juga Teh Cuppa punya manfaat paling beragam. Selain paling ampuh meredakan stres dan kadar kolesterol, Teh Hitam juga baik untuk tulang karena kaya akan mineral mangan dan fluoride.
5. Teh Chamomile
Teh dari bunga Chamomile ini bermanfaat untuk menenangkan perut dan pikiran. Teh ringan dengan rasa yang halus ini mengandung minyak yang berfungsi merilekskan otot-otot halus di perut. Tiga cangkir teh sehari bisa meredakan gangguan pencernaan, gangguan usus, dan radang usus besar. Pilihlah teh yang 100 persen terbuat dari bunga Chamomile dengan aroma yang segar dan kuat. Gunakan satu sendok makan teh bunga per satu cangkir air mendidih. Konsumsi selama dua bulan atau lebih untuk mengatasi gangguan kronis. Menurut sebuah penelitian di Jepang, konsumsi Teh Chamomile tanpa gula setiap hari bisa mencegah risiko komplikasi diabetes. Salah satunya adalah peningkatan tekanan darah yang bisa memicu kerusakan saraf dan gangguan penglihatan.
6. Teh Rooibos
Gejala letih lesu akibat kurang darah bisa diatasi dengan teh rooibos, teh herbal asal Afrika Selatan yang dibuat dari semak-semak. Jenis teh ini paling banyak mengandung tennin, flavonoid yang mampu meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan.
7. Teh Peppermint
Nyeri perut dan diare yang menyertai sindrom iritasi usus bisa diredakan dengan minyak peppermint yang terdapat dalam Teh Peppermint. Secangkir Teh Peppermint yang rasanya mirip balsam mentol ini bisa mengurangi kontraksi otot perut yang meningkat akibat ketika terjadi iritasi di usus. Selain itu sebuah studi yang diterbitkan oleh majalahAgricultural Research menyebutkan Aroma teh yang pedas seperti permen ini mengandung senyawa yang melawan mikroorganisme dan virus. Selain itu juga memiliki antioksidan dan antitumor yang kuat, serta berpotensi sebagai antialergi.
8. Teh Rosella
Rosella (Hibiscus sabdariffa) sangat berkhasiat untuk kesehatan. Mulai dari menurunkan kadar kolesterol, diabetes, hipertensi, hingga asam urat. Teh ini juga bisa mencegah osteoporosis, dan baik dikonsumsi untuk ibu hamil dan bayi dalam kandungannya.Teh ini dapat juga mengatasi batuk, sakit tenggorokan, dan sariawan. Rosella dapat juga menjaga kehalusan kulit dari keriput. Khasiat lainnya adalah melancarkan buang air besar.Tanaman Rosella ini berasal dari India dan Afrika. Tanaman ini memiliki bunga berwarna merah dengan aroma yang khas dan memiliki rasa yang asam, namun menyegarkan dan menyehatkan.
Cara Penyajiannya:
Penyajian teh yang benar, adalah menyeduh teh dengan waktu tidak lebih dari tiga menit dan tidak membiarkan daun teh terendam lebih lama dari waktu tersebut. Cara ini akan didapatkan kenikmatan rasa dan aroma teh secara optimal. Selain itu, kualitas air juga memengaruhi kualitas seduhan teh. Air yang berkualitas baik adalah air dari mata air pegunungan. Sajikan teh selagi hangat dan jangan pernah menyeduh teh dalam kondisi panas, tetapi yang tepat adalah dalam kondisi hangat
Aturan Minum Teh:
1. Tidak boleh diminum bila lebih dari 24 jam – menyebabkan diare
2. Bila berlebihan mengganggu penyerapan zat besi hingga penyebab animea, mengganggu fungsi ginjal, bahkan dapat merusak ginjal
3. Wanita menyusui dilarang minum teh kental
- Teh hitam. Teh hitam merupakan varietas yang paling umum dengan penetrasi mencapai 75% pasar teh dunia. Terbuat dari daun tanaman Camellia sinensis, yang biasanya digulung, difermentasi, kemudian dikeringkan, dan dihancurkan. Rasanya sedikit pahit dengan kadar kafein paling tinggi dibandingkan jenis lainnya. Mengandung kafein sekitar 50 – 100 mg, bandingkan dengan kopi yang hanya 40 mg.
Penelitian menunjukkan, orang yang minum tiga cangkir teh hitam atau lebih per hari mengurangi risiko stroke hingga 21%.
Mengandung konsentrasi antioksidan yang cukup tinggi, yang dikenal sebagaitheaflavins dan thearubigins.
“Senyawa ini memiliki efek yang baik untuk menurunkan kadar kolesterol darah,” kata Rebecca Baer, ahli gizi dari New York City, seperti dikutip FoxNews. - Teh hijau. Memiliki rasa yang lebih lembut dibandingkan teh hitam. Setelah dipetik, daun teh dikeringkan dan dipanaskan segera untuk menghentikan proses fermentasi. Mengandung sekitar 25 mg kafein per cangkirnya. Sebuah penelitian menemukan, konsumsi teh hijau per hari menurunkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 10%.Teh hijau kaya akan antioksidan yang disebut catechins.
“Senyawa aktif ini untuk mencegah kanker dan semua penyakit yang berhubungan dengan jantung,” kata Karen Collins, ahli gizi dan konsultan nutrisi di American Institute for Cancer Research, Washington. - Teh oolong. Mirip dengan teh hitam. Perbedaannya terletak pada proses fermentasi yang berlangsung lebih pendek. Teh ini mengandung sekitar 30 mg kafein per cangkirnya. Penelitian menunjukkan manfaat dari teh jenis ini untuk menurunkan berat badan.
Wanita yang rajin minum teh oolong dapat membakar lebih banyak kalori daripada mereka yang hanya minum air. Oolong mengaktifkan enzim yang bertanggung jawab untuk melarutkan trigliserida, suatu bentuk lemak makanan yang disimpan dalam sel lemak. - Teh putih. Berasal dari daun teh yang dipetik saat masih sangat muda, sehingga menawarkan rasa yang lebih ringan dibandingkan jenis teh lain. Setiap cangkirnya hanya memiliki kafein sekitar 15 mg. Dengan proses yang tidak terlalu lama, teh jenis ini mampu menyimpan kandungan antioksidan tertinggi dibandingkan jenis lainnya. Sejumlah penelitian telah menunjukkan, jenis teh ini baik untuk penderita diabetes. Uji klinis hewan percobaan juga menunjukkan peningkatan toleransi glukosa dan menurunkan kolesterol jahat. Para ahli percaya efek yang sama juga terjadi pada manusia.
“Teh putih bermanfaat untuk melindungi sistem terhadap potensi kardiovaskular dan kanker,” kata Joe Simrany, presiden Asosiasi Teh Amerika Serikat. - Teh beraroma. Biasanya dalam bentuk teh hitam, teh hijau, atau teh putih, yang dalam proses peracikan memiliki penambahan aromatik seperti kayu manis, kulit jeruk, atau lavender.
Manfaat kesehatannya tergantung senyawa gizi pada jenis teh yang digunakan. Karena pada dasarnya, penambahan tidak akan mengurangi kandungan aromatik dari antioksidan atau senyawa penting lainnya. Tapi, tingkat antioksidan dapat bertambah jika teh dicampur dengan buah seperti blueberry, misalnya. - Teh herbal. Secara teknis, teh tipe ini tidak berasal dari daun teh yang sebenarnya. Sebenarnya, ini berasal dari campuran berbagai jenis tanaman yang biasanya terdiri dari buah kering, beberapa bunga kering, dan rempah-rempah. Tentu saja, bebas dari kandungan kafein. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Nutritionmenyebutkan, minum tiga cangkir teh herbal (kembang sepatu) setiap hari membantu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Ada juga bukti yang menunjukkan, teh chamomile berfungsi untuk meningkatkan kualitas tidur, atau teh peppermint dapat menenangkan perut. Yang perlu diwaspadai saat mengonsumsi teh herbal adalah penurunan berat badan karena teh ini mengandung obat pencahar yang berbahaya.
10 Jenis Teh Serta Manfaat Didalamnya
Teh herbal adalah sebutan untuk ramuan bunga, daun, biji, akar, atau buah kering untuk membuat minuman herbal tapi tidak mengandung daun dari tanaman teh (Camellia sinensis). Teh herbal biasanya diseduh dengan air panas untuk mendapatkan minuman yang beraroma harum. Namun, teh herbal dari bahan biji tumbuhan atau akar sering perlu direbus lebih dulu sebelum disaring dan siap disajikan.
Teh herbal tersedia dalam kemasan kaleng, kantong teh, atau teh herbal siap minum dalam kemasan kotak. Teh herbal juga sering diiklankan sebagai minuman kesehatan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Selain itu, bahan-bahan yang dikumpulkan dari kebun, seperti bunga kembang sepatu, seruni, atau kamomila, dan daun-daun beraroma harum seperti peppermint dan rosemary, setelah dikeringkan bisa diramu menjadi teh herbal.
Berikut ini adalah beberapa jenis teh herbal yang baik untuk kesehatan:
Berikut lima jenis teh yang siap memberi keuntungan untuk kesehatan tubuh Anda, seperti dikutip Sheknows.Berikut ini adalah beberapa jenis teh herbal yang baik untuk kesehatan:
- Birch leaf tea: Teh ini dinyatakan bermanfaat mengatasi sakit kepala dan rematik. Cobalah meminum satu atau dua cangkir per hari untuk membantu mengurangi rasa sakit akibat batu ginjal dan menurunkan demam.
- Blackberry Leaf tea: Teh ini berfungsi sebagai tonik dan pemurni darah.
- Blueberry Leaf tea: Bisa dinikmati sebagai teh dingin atau panas. Satu atau dua cangkir per hari bagus untuk tonik dan memurnikan darah. Selain itu, teh ini juga bisa membantu peradangan ginjal.
- Chamomile tea: Teh ini mengandung komponen yang berfungsi mengatasi kram akibat menstruasi. Chamomile meningkatkan kadar glycine, yang berfungsi meredakan kram otot. Teh ini seringkali diresepkan oleh pakar herbal untuk merilekskan diri.
- Hibiscus tea: Teh ini membantu menurunkan tekanan darah dengan melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah. Selain itu, teh ini juga kaya anthocyanins, pigmen tumbuhan yang membantu melawan radikal bebas.
- Juniper tea: Teh ini membantu infeksi saluran kencing dengan cara memecah kristal asam urat yang menumpuk di kandung kemih dan membunuh bakteri berbahaya. Selain itu, teh ini juga berperan mendetoksifikasi, mengeluarkan racun-racun, lemak dan cairan yang terperangkap dalam tubuh.
- Lemon balm tea: Teh ini membantu menguatkan daya otak dengan cara meningkatkan acetylcholine, neurotransmitter otak yang membantu memori. Menghirup aroma teh ini saja terbukti bermanfaat menjernihkan pikiran dan menenangkan saraf.
- Peppermint tea: Aroma menguatkan dari peppermint membantu meredakan rasa sakit akibat sinus. Efek ini, seperti dikutip situs hubpages.com, setara dengan 1.000 miligram Tylenol. Aroma uap peppermint mempunyai efek meredakan sakit dan mengandung komponen antiperadangan alami. Selain itu, teh ini juga efektif meredakan sindrom gangguan usus (Irritable bowel syndrome/IBS).
- Raspberry Leaf tea: Teh ini berfungsi sebagai tonik dan pemurni darah.
- Rooibos tea: Teh merah ini mengandung lebih banyak antioksidan dan mineral dibandingkan teh putih dan teh hijau. Teh yang terbuat dari tanaman semak asal Afrika ini juga kaya akan kalsium, besi, dan seng. Roibos juga membantu mencegah kerusakan sel akibat paparan sinar matahari dan diyakini mencegah kepikunan.
- Rose Hip tea: Teh ini dinyatakan bisa mengurangi rasa sakit akibat radang sendi dengan cara meredakan sakit di persendian dan peradangan jaringan. Teh ini melepaskan komponen antiperadangan dan bioflavonoid. Rose hip tea juga menghambat produksi hormon stres.
- Sassafras tea: Teh ini berfungsi sebagai pengencer dan pemurni darah. Teh ini dinyatakan bisa meredakan gejala-gejala bronkitis.
Jika ingin meramunya sendiri, caranya mudah saja, kita ambil contoh bahan herbal dari chamomile dan lavender, kemangi, serai, lemon balm, atau spearmint. Cara membuatnya:
* Tip: Pastikan memlilih jenis herbal yang cocok untuk dikonsumsi sebelum meramunya jadi teh herbal.- Rebus pot atau herbal segar, lalu siapkan air dingin dalam ketel agar tidak terlalu panas saat dipegang.
- Berikan empat sdm jamu segar, atau dua sdm herbal kering, per satu cangkir air ke dalam teko.
- Tuang jenis herbal segar atau kering yang diinginkan dengan jumlah yang diinginkan dalam air mendidih, lalu taruhlah di atas panci. Tutup teko dengan rapat.
- Seduhlah teh sekira lima menit, tergantung pada seberapa keinginan Anda terhadap teh tersebut.
- Tuangkan teh melalui saringan teh, sebaiknya dari stainless steel agar benar-benar tersaring baik- setelah itu tuangkan kembali ke dalam cangkir.